Pembahasan Soal TPA Bappenas Jakarta
TPA Bappenas Jakarta
TPA Bappenas Jakarta (TPA)pada umumnya juga sering di ujikan dalam proses penerimaan karyawan atau
pegawai baru di sebuah perusahaan. Berbeda dengan psikotes, tes ini bertujuan
untuk mengukur dan mengetahui kemampuan seseorang di bidang akademik dan
pengetahuan umum lainnya. Melalui tes postensi akademik (TPA) maka akan dapat
diketahui tingkat kecerdasan seseorang atau calon karyawan dan pegawai baru.
Disamping calon karyawan baru
sering gagal atau tidak lulus psikotes, pada tahap tes potensi akademik juga
demikian. Hal ini biasanya di sebabkan oleh kurangnya persiapan untuk melatih
diri sebelum tes potensi akademik diselenggarakan, atau hal lain diluar itu.
Untuk lulus tes potensi akademik, modal utama yang harus kita miliki adalah
kesehatan kemudian persiapan, persiapan yang saya maksud disini adalah melatih
diri dengan soal tes potensi akademik. Untuk melatinya, anda dapat membeli
ebook atau buku tes postensi akademik baik itu dari internet atau dari gramedia
dan toko buku terdekat. TPA Bappenas Jakarta
Tes Potensi Akademik TPA Bappenas Jakarta yang
dilakukan di Indonesia ini juga identik dengan tes GRE dan GMAT yang menjadi
standar internasional. Saat ini, Tes Potensi Akademik merupakan salah satu tes
standar menerimaan di perguruan tinggi untuk jenjang S2 dan S3. Bahkan skarang
SMPTN pun pake Tes TPA serta salah satu tes yang diujikan dalam rekrutmen
penerimaan tenaga kerja baru. Selain itu, tes potensi akademi (TPA) juga
digunakan sebagai tes standar penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS),
maupun pegawai swasta. Bahkan kenaikan pangkat setingkat manajer atau team
leader juga seringkali mempersyaratkan tes TPA dengan skor minimum tertentu.
ada umumnya tes potensi akademik
(TPA) terdiri dari:
Contoh Soal Tes Potensi Akademik
1. Tes Gambar terdiri dari:
Tes Padanan Hubungan Gambar
Tes Seri Gambar
Tes Pengelompokan Gambar
Tes Bayangan Cermin
Tes Identifikasi Potongan Gambar
2. Tes Angka terdiri dari:
Tes Aritmetik
Tes Seri Angka
Tes Seri Huruf
Tes Logika Angka
Tes Angka Dalam Cerita
3. Tes Logika terdiri dari:
Tes Logika Umum
Tes Logika Analisa Pernyataan dan
Kesimpulan
Tes Logika Cerita
Tes Logika Diagram
4. Tes Verbal mencakup
Tes Sinonim
Tes Antonim
Tes Padanan Hubungan
Tes Pengelompokan Kata
Skor tes potensi akademik/TPA
masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang
telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang
diselenggarakan oleh OTO Bappenas yang bekerjasama dengan beberapa perguruan
tinggi ternama di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 s/d 800 dimana yang
paling rendah adalah 200 dan paling tertinggi (apabila jawaban benar semua)
adalah 800. Seseorang dinilai mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai
skor 500 (mean). Skor tes potensi akademik yang diterbitkan OTO Bappenas
berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang
kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal tes potensi
akademik terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki nilai
antara 20 sampai dengan 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan
skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10. TPA Bappenas Jakarta
Soal-soal TPA didesain dengan
waktu sangat terbatas. Oleh karena itu berlatihlah untuk memahami pertanyaan, mencari cara
pemecahan, serta meningkatkan kecepatan dan kepercayaan diri dalam menjawab
soal. Tips menghadapi soal-soal TPA:
Berlatihlah dalam waktu yang
sangat terbatas seperti tes yang sesungguhnya. Tujuannya untuk membiasakan diri
dengan situasi yang sesungguhnya. Latihan ini menghindari Anda dari kesalahan
karena tekanan situasi.
Biasakan diri untuk melatih
menjawab satu soal dalam waktu 45 detik atau kurang
Jadwalkan secara mandiri latihan
yang meliputi hal-hal berikut: mempelajari gambaran test, mencari soal-soal
sejenis, berlatih soal sesuai kemampuan Anda, membiasakan diri menghadapi tes
uji coba dengan waktu yang terbatas, dan mengulangi uji coba pada bagian yang
Anda sering melakukan kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar